Minggu, 29 September 2019

SOSOK INSPIRATORKU OLEH: ADE SAPUTRA


            Setiap orang memiliki idola atau seseorang yang menginspirasi orang tersebut  sehingga ia merasa terinspirasi setelah mendengar, mengikuti atau paling tidak menirukan orang yang menjadi idolanya tersebut. Seperti misalnya seseorang yang mengidolahkan seorang artis, pasti orang tersebut akan melakukan apa yang dilakukan oleh artis kesayangannya tersebutt. Pada tulisan saya kali ini, saya akan bercerita tentang orang-orang yang menjadi inspirator saya sehingga saya bisa seperti sekarang ini.
            Sebelum saya bersekolah, orang pertama yang menjadi inspirator bagi saya adalah ayah saya. Ia telah banyak memberikan semangat dalam hidup saya sehingga saya bisa menjadi sosok yang dibanggakan dalam keluarga dan masyarakat. Suatu waktu, ketika kami berlibur ke Enrekang dan waktu itu seusai shalat subuh, saya mendengar tante saya memutar kaset juz 30. Sehingga timbulah keinginan dari ayah saya untuk meminjam kaset tersebut. Dan ketika kami kembali ke Toraja, setiap hari saya selalu memutar kaset tersebut sehingga lama kelamaan saya menghafal juz 30 secara keseluruhan. Hal lain yang dilakukan oleh ayah saya adalah ia selalu membelikan kaset-kaset ceeramah koleksi dari Ustadz KH. Zainuddin MZ. Berkat dari kaset itulah, saya berhasil tampil mengisi ceramah Tarwih setiap bulan suci Ramadhan di Masjid. Saya merasa bahwa usaha yang dilakukan oleh ayah saya itu tidaklah sia-sia karena ia menginginkan saya menjadi sosok yang dibanggakan.
            Pada tahun 2010 tepatnya tanggal 11 Januari, ayah saya berpulang ke pangkuan sang Khaliq setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang telah diidapnya selama kurang lebih 1 tahun. Sehingga pada waktu itu saya merasa sangat terpukul dan merasa tidak punya sosok yang telah banyak berbuat untuk hidup saya ke depannya. Tetapi saya merasa itu bukanlah akhir dari segalanya. Dan saya berharap semoga kelak saya dapat meneruskan cita-cita yang pernah dikatakan oleh ayah saya yaitu belajar untuk mendapatkan hasil terbaik.
            Sedangkan orang yang menjadi inspirator bagi saya ketika saya bersekolah sampai sekarang adalah beberapa senior-senior di YAPTI salah satunya adalah kanda Makmur kam. Lewat ceramah-ceramah yang disampaikan oleh beliau, saya bisa mengamalkan apa yang disampaikan oleh beliau dalam ceramahnya di setiap kesempatan. Salah satu hal yang saya ingat dari perkataan beliau adalah “Jadilah tunanetra yang berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara”.
            Tapi untung tidak dapat di raih, malang tak dapat ditolak. pada tahun 2011, beliau juga telah berpulang menghadap yang kuasa. Sehingga saya dan teman-teman senasib merasa sangat kehilangan sosok yang selama ini menjjadi inspirator yang telah banyak memotifasi kami dalam mengarungi hidup yang fanah ini.
            Intinya, kedua orang yang menjadi inspirator bagi saya ini telah banyak melakukan hal-hal yang telah membuat saya merasa bahwa saya harus berbuat untuk kehidupan yang jauh lebih baik kedepannya. Semoga Allah menerima segala amal baktinya selama hidupnya. Dan semoga mereka di tempatkan di syurga yang tertinggi.
            Terima kasih ayah dan Kanda Makmur, kalian telah memberikan inspirasi yang membuat hidup saya menjadi lebih cemerlang Dan lebih terang. Semua jasa-jasamu telah membangkitkan semangat hidup saya. Saya yakin nama kalian akan selalu terkenang di dalam sanubari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar