Setiap orang memiliki idola atau
seseorang yang menginspirasi orang tersebut sehingga ia merasa terinspirasi setelah
mendengar, mengikuti atau paling tidak menirukan orang yang menjadi idolanya
tersebut. Seperti misalnya seseorang yang mengidolahkan seorang artis, pasti
orang tersebut akan melakukan apa yang dilakukan oleh artis kesayangannya
tersebutt. Pada tulisan saya kali ini, saya akan bercerita tentang orang-orang yang
menjadi inspirator saya sehingga saya bisa seperti sekarang ini.
Sebelum saya bersekolah, orang
pertama yang menjadi inspirator bagi saya adalah ayah saya. Ia telah banyak
memberikan semangat dalam hidup saya sehingga saya bisa menjadi sosok yang
dibanggakan dalam keluarga dan masyarakat. Suatu waktu, ketika kami berlibur ke
Enrekang dan waktu itu seusai shalat subuh, saya mendengar tante saya memutar
kaset juz 30. Sehingga timbulah keinginan dari ayah saya untuk meminjam kaset
tersebut. Dan ketika kami kembali ke Toraja, setiap hari saya selalu memutar
kaset tersebut sehingga lama kelamaan saya menghafal juz 30 secara keseluruhan.
Hal lain yang dilakukan oleh ayah saya adalah ia selalu membelikan kaset-kaset
ceeramah koleksi dari Ustadz KH. Zainuddin MZ. Berkat dari kaset itulah, saya
berhasil tampil mengisi ceramah Tarwih setiap bulan suci Ramadhan di Masjid.
Saya merasa bahwa usaha yang dilakukan oleh ayah saya itu tidaklah sia-sia
karena ia menginginkan saya menjadi sosok yang dibanggakan.
Pada tahun 2010 tepatnya tanggal 11
Januari, ayah saya berpulang ke pangkuan sang Khaliq setelah berjuang melawan
penyakit komplikasi yang telah diidapnya selama kurang lebih 1 tahun. Sehingga
pada waktu itu saya merasa sangat terpukul dan merasa tidak punya sosok yang
telah banyak berbuat untuk hidup saya ke depannya. Tetapi saya merasa itu
bukanlah akhir dari segalanya. Dan saya berharap semoga kelak saya dapat
meneruskan cita-cita yang pernah dikatakan oleh ayah saya yaitu belajar untuk
mendapatkan hasil terbaik.
Sedangkan orang yang menjadi
inspirator bagi saya ketika saya bersekolah sampai sekarang adalah beberapa
senior-senior di YAPTI salah satunya adalah kanda Makmur kam. Lewat
ceramah-ceramah yang disampaikan oleh beliau, saya bisa mengamalkan apa yang
disampaikan oleh beliau dalam ceramahnya di setiap kesempatan. Salah satu hal
yang saya ingat dari perkataan beliau adalah “Jadilah tunanetra yang berguna
bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Tapi untung tidak dapat di raih,
malang tak dapat ditolak. pada tahun 2011, beliau juga telah berpulang
menghadap yang kuasa. Sehingga saya dan teman-teman senasib merasa sangat
kehilangan sosok yang selama ini menjjadi inspirator yang telah banyak
memotifasi kami dalam mengarungi hidup yang fanah ini.
Intinya, kedua orang yang menjadi
inspirator bagi saya ini telah banyak melakukan hal-hal yang telah membuat saya
merasa bahwa saya harus berbuat untuk kehidupan yang jauh lebih baik
kedepannya. Semoga Allah menerima segala amal baktinya selama hidupnya. Dan
semoga mereka di tempatkan di syurga yang tertinggi.
Terima kasih ayah dan Kanda Makmur,
kalian telah memberikan inspirasi yang membuat hidup saya menjadi lebih
cemerlang Dan lebih terang. Semua jasa-jasamu telah membangkitkan semangat
hidup saya. Saya yakin nama kalian akan selalu terkenang di dalam sanubari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar