Beberapa minggu yang
lalu, saya berhasil mewawancarai salah seorang siswa SLB-A YAPTI Makassar bernama
Andi Asrul. Wawancara tersebut saya lakukan semata-mata untuk mencari informasi
tentang seperti apa pandangannya tentang ketunanetraan, apa penyebap
ketunanetraanya, bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengembalikan
penglihatannya, dari mana ia mengetahui sekolah khusus tunanetra, dan apa harapannya
ke depan sebagai pelajar tunanetra di SLB-A YAPTI. Ia mengatakan bahwa
tunanetra adalah hilangnya penglihatan. Dia juga menambahkan bahwa klasifikasi ketunanetraan
itu terbagi atas dua bagian, yaitu tunanetra keseluruhan dan tunanetra low vision. Ketika saya bertanya;
“Sejak kapan kamu mengalami tunanetra?” Ia menjawab “Saya menghalami
tunanetra sejak SMP”.
Adapun mengenai solusi yang ditawarkan untuk mengembalikan penglihatannya
ia menceritakan bahwa orang tuanya membawanya ke dukun, hingga mereka membawa
Asrul ke rumah sakit. Tapi hasilnya penglihatannya tetap tidak kembali juga.
Ia menceritakan bahwa ia
mengetahui sekolah luar biasa dari salah seorang tunanetra yang bernama Hamza.
Ia mengatakan bahwa Hamza adalah alumni sekolah luar biasa di Makassar. Pada
akhir wawancara ia berharap bahwa semoga ia menjadi seorang tunanetra yang
berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Ia juga berterima kasih
kepada para pengurus YAPTI karena telah memberinya ruang untuk bersekolah. Ia
juga berharap semoga ia berhasil meraih cita-citanya seperti senasibnya yang
telah berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar