Setiap orang
pasti mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Begitupun dalam penguasaan
teknologi, pastilah setiap orang memiliki keinginan untuk menguasinya. Hal ini
mereka lakukan agar mereka tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi
tersebut. Saya secara pribadi adalah salah seorang konsumen dalam hal
teknologi.. Meskipun saya adalah seorang tunanetra, saya tidak mau ketinggalan
dalam penguasaan teknologi tersebut. Teknologi yang saya maksud adalah
teknologi computer. Bagi saya selaku tunanetra untuk menguasai teknologi
computer, terutama dalam membuka program-program computer, saya harus
menggunakan sebuah program pembaca layar yang dalam bahasa computer dikenal
dengan istilah scream reader. Setahu saya ada beberapa jenis Scream reader . Seperti
auts foken, windows I, kee not, , jaws dan NVDA. Tetapi dalam tulisan saya ini,
saya hanya akan membahas tentang kedua Scream reader yang banyak digunakan oleh
tunanetra kebanyakan yaitu jaws dan NVDA. Mengapa kedua software pembaca layar
ini saya gunakan sebagai objek dan referensi dalam tulisan saya ini? Karena
selama saya menekuni dunia computer cumin kedua software pembaca layar tersebut
yang saya sering gunakan. OK kita langsung saja ke intinya.
Pertama-tama,
saya akan membahas tentang Jaws. Jaws merupakan singkatan dari Job access with
speech Software ini merupakan produk dari Freedom Scientific (Amerika serikat)..
Software ini diproduksi setiap sekali dalam setahun. Ada beberapa versi jaws
mulai dari jaws 4, jaws 4.5, dan sampai sekarang telah dikeluarkan jaws 16.
Dari segi keaccesiblenya, software ini sangat membantu tunanetra. Dan hamper
semua menu-menu dan program-program yang sering dibuka dalam computer mampu
dibaca. Misalnya kita membuka program Microsoft word, maka bila kita
mengetikkan sebuah tulisan, maka jaws akan membacakan apa yang kita ketik. Untuk
mendapatkan software tersebut, para tunanetra harus membelinya, dengan harga
yang sangat mahal. Dan untuk menggunakannya, haruslah melalui sebuah proses
pemasangan yang dikenal dengan istilah proses instalasi di computer yang
memenuhi syarat. Sekarang saya akan membahas tentang NVDA. NVDA adalah
singkatan dari non visual desktop accessible. Software ini diproduksi di
Australia. Dari segi keaccessiblelannya, software ini juga mampu membaca
menu-menu dan program-program yang kita buka. Tetapi kekurangannya, software
ini tidak menyebutkan beberapa tombol keaboard. Misalnya bila kita menekan
tombol escape, maka NVDA tidak menyebutkannya. Beda dengan JAWS, bila kita
menekan tombol perintah yang ada di keaboard, maka jaws akan menyebutkan tombol
yang kita tekan. Dan untuk mendapatkan software NVDA, maka para tunanetra dapat
mendownloadnya secara gratis di www.nvaccess.com.
Saya sendiri
merasa sangat bersyukur, bisa mempelajari kedua software pembaca layar ini.
Untuk jaws, saya mempelajarinya pada saat saya mengikuti pelatihan computer
pada tahun 2005, sedangkan pada tahun 2013, saya mulai diperkenalkan dengan
software NVDA. Dengan kedua software itulah, para tunanetra termasuk saya bisa
melakukan aktifitas menulis, browsing di internet dan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan computer tanpa hambatan.
Sebagai
akhir dari tulisan saya ini, saya hanya berpesan kepada semua yang sempat
membaca tulisan saya tentang perbedaan kedua software pembaca layar yang telah
saya sebutkan di atas, janganlah kita mempergunakan teknologi dalam hal-hal
yang negative, tapi pergunakanlah teknologi dalam hal-hal yang positif.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bila kita mempergunakan teknologi ke
hal-hal yang negative, maka hasil yang kita peroleh adalah hasil yang negative.
Bila kita mempergunakan teknologi ke hal-hal yang positif, maka hasil yang kita
peroleh adalah positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar